Selayang pandang Kota Metro (2)- Perkembangan kota


Selama 13 tahun pemekaran berjalan, Metro mampu mengembangkan diri menjadi kota yang maju dari aspek pembangunan infrastruktur, pertumbulian ekonomi, kesehatan, dan pendidikan. Khusus tentang infrastruktur, Metro mewarisi peninggalan Belanda yang infrastrukturnya relatif teratur dalam tata ruang ataupun tata kota. Selain itu, Pemerintah Kota Metro melangsungkan pembangunan dengan mengikuti tata ruang yang direncanakan. Pengamat ekonomi dari Universitas Lampung mengatakan, Metro juga menjadi kota yang terus berkembang karena didukung sumber daya manusia yang memahami kebutuhan kota.

MENELUSURI jalan-jalan di Metro terkesan tata kotanya asri. Saat ini Metro sedang meletakkan dasar bagi perkembangan sebuah kota masa depan. Ruang publik dan hutan kota dirawat dan ditambah untuk paru-paru kota dan tempat komunikasi warga. Jalan protokol dan jalan utama dihijaukan. Ruas jalan masuk dan keluar Metro dilebarkan. Pelebaran dan pengaspalan Jalan Jenderal Sudirman (Gajar Agung) telah selesai dirampungkan, sedangkan Jalan Alamsyah Ratu Perwiranegara (dulu disebut Jalan Unyi) kini juga sudah selesai. Sarana jalan bagi kelancaran arus lalu lintas sangat penting artinya bagi kota yang dikenal sebagai kota penting kedua di Lampung.

Metro tidak hanya menjadi tempat mencari nafkah penduduknya. Penduduk kabupaten yang berbatasan langsung dengan wilayah ini, Lampung Tengah dan Lampung Timur, mencari nafkah dengan berdagang dan menjual jasa. Karena itu, di siang hari penduduk Metro lebih banyak dibanding jumlah penduduk resminya. Tapi dengan kondisi seperti ini, sebenarnya hal ini adalah menguntungkan bagi Metro. Sebagai pusat keramaian maka arus uang akan masuk ke kota ini dan tentu saja berpengaruh pada perekonomian kota. Jika dilihat secara geografis, tanpa kabupaten sekitar, mungkin Metro tidak memiliki arti apa-apa. Sebut saja dari pertanian, sayur, dan daging, kebanyakan pasokan berasal dari kabupaten sekitar.

Pusat perdagangan Metro tersebar di beberapa tempat. Perdagangan barang jadi, pakaian, tekstil, elektronik, dan barang kebutuhan sekunder lainnya, bisa ditemukan di Shopping Center dan Pasar Cendrawasih. Bagi penggemar otomotif kompleks pertokoan Sumur Bandung merupakan tempat berburu onderdil otomotif dan aksesorinya. Pusat niaga lainnya adalah di Pasar Kopindo, pasar pagi di beberapa lokasi seperti Ganjar Agung dan 16c, tempat jualan sayur-mayur dan komoditas pertanian lainnya.

Di kompleks pertokoan Sumur Bandung berdiri bangunan Chandra supermarket. Di depan pintu Chandra lama banyak pedagang kaki lima, mulai dari penjual buah, barang elektronik (VCD dan handphone) dan panganan ringan. Juga banyak berdiri apotek di kawasan Sumur Bandung ini, apotek Bintang, Jodo, dan Sumber Waras. Juga terdapat kompleks studio foto dan bank (Bank BCA sekarang pindah di Jalan Jend. Sudirman).

Walau Metro sebuah kota kecil, tempo dulu sekitar tahun 1900-an telah bediri 3 bioskop yaitu Nuban Ria, Metropol Chandra, dan Shoping. Namun yang saat ini masih beroperasi hanya di Chandra [dengan film yang “agak” tertinggal dari Studio 21 Central Plaza Bandar Lampung].

Terletak 52 kilometer dari Bandar Lam, Metro juga dikenal sebagai kota pendidikan (Baca artikel: Metro Menjadi Kota Pendidikan, Mungkinkah?). Setiap pagi angkutan umum dari Lampung Timur dan Lampung tengah penuh dengan pelajar yang menimba ilmu di kota tenang dan nyaman ini. Demikian sebaliknya di siang hari saat bubaran sekolah. Angkutan kota tersebar ke segala penjuru wilayah yang mempermudah mobilitas penduduk Metro. Sepuluh tahun yang lalu, angkot warna abu-abu arah Ganjar Agung dan angkot Biru muda arah SMA N 1 selalu menemani.

Untuk mendukung Metro sebagai kota pendidikan dibangun sebuah gedung perpustakaan di jantung kota. Bangunan ini dilengkapi sumber pustaka dan air conditioning. Dibangun sejak tahun 2002 dan sekarang sudah beroperasi. Perpustakaan yang dibiayai anggaran pemerintah daerah ini merupakan langkah awal jangka panjang menyediakan jasa pendidikan bagi kabupaten sekitarnya.

Bagi yang berminat kuliah di perguruan tinggi di kota ini terdapat beberapa perguruan tinggi negeri dan swasta, di antaranya Universitas Muhammadiyah Metro, Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah Agus Salim, Sekolah Tinggi Ilmu Agama Islam Negeri, Sekolah Tinggi Pertanian, Akademi Pertanian, dan PGSD Unila. Kini pemerintah Kota Metro sedang mengupayakan Universitas Lampung membuka Fakultas Hukum di Metro.

Sejarah panjang Kota Metro telah mengantarkan wilayah yang dulunya “bedeng” bermetamorfosis menjadi sebuah kota yang sebenarnya. Sebuah wilayah dengan pusat konsentrasi penduduk dengan segala aspek kehidupannya mulai dari bidang pemerintahan, sosial politik, ekonomi dan budaya. Ciri kota yang sangat menonjol adalah fisik wilayah yang telah terbangun, tersedianya fasilitas sosial dan public utilities, serta mobilitas penduduk yang tinggi.

Seorang kawan mengatakan, dari sepuluh kota/kabupaten di Lampung (sekarang ada 14 kab/kota), nyata bahwa Metro memang elok. Setiap saat, di lapangan kota baik di Taman Merdeka, lapangan Samber, atau Lapangan 16c banyak ditemui warga tengah bermain atau bercanda di hamparan yang berumput hijau. Bahkan tak jarang ditemui juga anak-anak sekolah tengah berlatih baris-berbaris atau berlatih silat di lapangan tersebut. Warga dengan mudah mengakses ruang publik itu. Tak jauh dari lokasi tersebut terdapat Masjid, pusat perbelanjaan, rumah sakit, rumah dinas, perkantoran, dan sekolah. Setiap kawasan dihubungkan dengan jalan-jalan yang lebar dan mulus. Meskipun di beberapa tempat ruas jalan itu perlu diperbaiki dan macet, namun, ungkap kawan, menyenangkan tinggal di Metro.

*Sarmoko, lahir di kelurahan Adipuro, kecamatan Trimurjo, Lampung Tengah. Lahir saat Metro masih menjadi ibukota Lampung Tengah. Walau secara administratif wilayah ini sekarang tidak masuk Metro, tetapi ada rasa keterikatan hati dengan kota tersebut lantaran tumbuh dan berkembang di sana. Saat ini penulis sedang menempuh sekolah di Pascasarjana Farmasi UGM.

Daftar pustaka:

Web Kota Metro, http://www.metrokota.go.id

Kompas.com

64 thoughts on “Selayang pandang Kota Metro (2)- Perkembangan kota

  1. Saya asli kelahiran metro.sy alumni smt pertanian metro th 1995 jurusan thp2.skrng sy domisili di tuba.mnta tlng dong cari info temen2 seangkatan ku.

  2. Kangen sama kota kelahiran gw “Metro” dari lahir gw di sna ehh….. Pas SMP malah pindah ke Jambi, janji SMA di sana >.<

  3. salam kenal.. saya baru 1 tahun tinggal di kota metro jadi masih belum paham soal penyebutan nama lokasi yang memakai kode nomor( 16 a 22,21 dst ) yang paham cuma 16c dan 15 polos

  4. Dari pada METRO menjadi kota PENDIDIKAN Lebih baik METRO mempersiapkan menjadi “IBU KOTA NEGARA”. Gue lahir di bedeng 56 (seket enem) Desa Sumbergede Kecamatan Sekampung Lampung Timur

    1. pak sunaryo di 56 nya di mana kalau saya 56 pasar sekampung..alias bantenan

  5. Mohon bantuan, kalau dari bandara radin intan 2 mau ke metro terus ke way jepara, rutenya naik apa aja ya.
    Terimakasih sebelumnya.

  6. ass . . . saya mo tanya nih, kalo dr bandara ke metro tepatnya di 15 A kita naik apa?
    berapa km jaraknya. thanks ya..

    1. Wass, mudah sekali akses dari Bandara Branti (Radin Inten) ke Metro. Pertama, bisa naik angkutan umum (bis), cukup keluar bandara dan menyeberang jalan, stop bus arah Metro, Anda akan diantar sampai terminal Mulyojati 16c. Setelah itu bisa pakai jasa ojek aja ke 15A, jarak sekitar 2 km. Kedua, bisa pakai taxi yang tersedia di Bandara. Jarak sekitar 25 km, waktu tempuh 30-40 menit sampai Metro.

  7. Saya, Ezrana Sumekto, lahir di Metro, pendidikan SD (SD Kristen Metro) dan SMP (SMP Negri I) di Metro, sejak tahun 1983 merantau dan sekolah di Yogyakarta (SMA, Akademi dan PT (UGM)), Saat ini sedang kuliah di Magister Keperawatan UNDIP (Semarang)…. Halo Metro… lama tak bersua… kota tempat aku dilahirkan…

  8. pasar smrawut didepan toko tarzan liong,pindah ke 24, masjid taqwa dipugar, sedang dalam pengerjaan, update fotonya terlalu lama,skrg KFC dah ada…aq dari umur 2,5 thn tinggal di metro ampe skrg, dah pny anak 2, ketemu jodoh di metro. cari makan di metro,HIDUP METRO!!!!!

    1. udh lama ga ke metro sy mas, boleh tuh update2 fotonya dikirim ke email sy mas, hehe

  9. nama ku nurhasanah nama kecilku nunung ,aku dulu lahir di metro tinggal di belakang studio radio paramitha. Gak tau skrg dah jd tempat apa bimbel texnos. Nama ibuku mimi dar wati dulu jualan di pasar cendrawasih, waktu kecil dulu aku TK dan TPA di Al-Arsyad deket pasar. Skrg aku tinggal di palembang juga ibuku. Aku mau cari Ayah ku kata nya keturunan orang arap dulu waktu aku kecil dia jualan di toko apa ya aku gak ingat lagi dia suka memberiku uang jajan klw aku mau berangkat ngaji di TPA. Itupun menurut cerita bi2k ku yg slalu mengantarku. Tapi entah dimana toko itu juga nama siapa ayahku aku gak tau, metro yg meninggalkan misteri adakah kan ku temukan jawaban nya di sana..??

  10. metro memang kota yg nyaman untuk hunian, terbukti walaupun di huni oleh berbagai suku, syukur alhamdulillah sampai sekarang belum pernah ada tawuran antar warga. mari kita jaga kota kebanggaan kita dari orang- orang yg tidak bertanggung jawab. lanjutkan perjuanganmu pak wali, kami selaku warga selalu mendukung langkah baik pak wali.

  11. sy asli klahiran metrosejak th 1980 tinggal prambanan rasanya bangga kalo dngr tetang kampung halaman.perlu peningkatan pariwisata ,

  12. gx di pungkirin lagi dech,,klo metro is beautifull…
    buktinya ja bro n sis bikers se-nusantara banyak yang ngomong klo metro memang assyiiiiikkkk… 😉

  13. q cinta metro. kota yg tenang, sejuk ga terlalu panas, walau kota kecil tp mash nyaman untuk d tinggali. tambah lagi fasilitas untuk warga ny? seperti t4 hiburan, bermain, atw yang lainny….

  14. hidup kan kembali bahasa asli lampung
    bagi kalian warga atau suku asli lampung yang ada di kota metro
    ayo dong pake bahasa lampung , malu sama provinsi lain yang masih menggunakan bahasa daerah mereka,,
    jangan malu sama bahasa sendiri .. !!!!!

    1. Ya, bahasa lampung memang menarik untuk dipelajari. sebenarnya pelajaran aksara dan bahasa lampung sudah mulai diajarkan sebagai muatan lokal sejak kelas 4 SD. Namun, saya sebagai orang jawa sampai sekarang belum bisa bahasa lampung. kalau aksara lampung ka ga nga pa masih bisa sampai sekarang. Susahnya bealjar bahasa lampung di metro dan sekitarnya karena justru bahasa sehari2 di sana adalah bahasa Jawa. Yaa, tidak bisa dipungkiri karena jika dilihat sejarahnya memang Metro dan sekitarnya adalah tempat transmigrasi dari Jawa hingga 80% penduduknya dalah Jawa. Sewaktu di Jogja, “apakah bisa bahasa lampung?” tanya teman saya. saya jawab, tidak bisa. Wahagak malu juga sih kok gak bisa bahasa lampung padahal lahir dan besar di lampung. kalau teman dari medan atau padang, mereka rata2 ngerti bahasa asli sana..kepada warga asali lampung, ayo ajari kami bahasa lampung ya

      Salam kenal

  15. metro minim hiburan gan.. tambahlah dunia hiburan di kota metro karena di lihat dari perkembangan nya banyak anak dari daerah lain yang mengenyam pendidikan di kota metro,, agar mereka betah dan bisa mempengaruhi teman sakampungnya setidaknya besi sarana mereka untuk ngumpul, apalagi dengan fasilitas free hotspot yang di perluas di berbagai tempat di kota metro,
    generasi muda kreatif metro susah mendapatkan tempat di kota ini
    setidak nya berilah mereka tempat untuk mengasah keatifitas mereka.
    banyak generasi muda yang berbakat menjadi musisi harus memendam ipiannya karena kurangnya sarana untuk menunjukan karyanya di kota ini. dan generasi yang gemar olah raga extrime tidak ada fasilitas untuk bermain mereka, kalau memang tidak memungkinkan membuat skate park atau sejenisnya fasilitasilah mereka dengan beberapa perangkat box jump untuk arena mereka bermain skate boar, bmx atau yang lainnya.
    jangan biarkan generasi muda kita bosan atau jenuh berada di kota sendiri.

  16. Metro memang indah..
    tapi tolong dong buat pak walikota buatin sarana untuk bermain skateboard di metro..
    metro butuh skate park !

  17. sudah ada waterboom palem indah di ganjar agung, ada yang untuk dewasa dan anak-anak juga ada pemancingannya, emang sih gak terlalu luas tapi cukup membahagiakan warga metro dan sekitarnya.
    metro mega mall sampai sekarang belum jelas keadaannya padahal sudah hampir setahun pembangunan.

    1. aku suka metro, krna d stulh aku d lhrkan dan d bsarkn, salam persahabatan.

  18. Kalau SMT Pertanian Negeri Metro sekarang jadi ganti nama apa ya ? aku lulusan tahun 1986 dari jurusan THP (Prosesing), sudah 22 tahun tinggal di Bekasi, salam untuk Ustadz Warsikan dan Joko Mursito, khabarnya katanya jadi Guru di Metro.

  19. Hm…kangen neh sama kota metro…….meskipun q udah 6 tahun di Ende flores tapi q masih inget waktu beli mangga di terminal metro ….abisnya yg jualan gelis bnget che sayangkan kalo ndak beli hehexxxx…….., gmana ya kbr tmen2ku di metro…..mudah”an wawai wawai amien .hexx…eh….ne q crita or comen metro city ea…..yowez udah dulu yo……salam deh dari Ende city bwat anak” metro …….miss u all………

  20. Wawai ulun lampung, tak kirain gda blog’na orang lampung……meskpun saya orang lam-tim tapi 3 thn smk di metro., relatif dket jg dr rumah. Dari berbagai tempat di bogor,tangerang,bandung,jogja,kediri,malang,dll yg pernah saya singgahi memang cuma j0gja dan metro saya betah….damai,adem,ayem,tentremm…..
    Ketambah bentar lagi ada Metro Mega Mall

  21. Wawai ulun lampung, tak kirain gda blog’na orang lampung……meskpun saya orang lam-tim tapi 3 thn smk di metro., relatif dket jg dr rumah. Dari berbagai tempat di bogor,tangerang,bandung,jogja,kediri,malang,dll yg pernah saya singgahi memang cuma j0gja dan metro saya betah….damai,adem,ayem,tentremm…..
    Ketambah bentar lagi ada Metro Mega Mall

  22. Dari nama-nama daerah di Metro dan sebagian Lampung yang sama dengan nama2 daerah di Pulau Jawa dapat diurut asal-usul transmigran atau koloni yang datang ke Metro dan Lampung pada umumnya. Tapi kenapa ya, kalau orang Pekalongan atau orang2 di Jawa kebanyakan masih bisa membatik, kenapa tradisi itu hilang di Metro ya? apa mereka dulu (koloni-koloni yang pindah dari Jawa itu) memang hanya bisa bertani sehingga turun temurun anak-anak mereka sampai sekarang tidak mewarisi tradisi membatik seperti di Jawa? Nah, ini menarik. Ada tradisi yang hilang, dan pasti ada tradisi baru bagi orang-orang Jawa di Metro. Ada yang bisa menjelaskan pada saya tradisi apa yang masih sama dengan orang Jawa di Pulau Jawa, dan apa yang sudah berbeda? Kalau ada yang bisa, saya punya hadiah!

  23. wah… kangen banget sama kota Metro!!!!! 5tahun tinggal disana hingga lulus sekolah dasar cukup membuat aku serasa org lampung… (asli bdg padahal) moga bisa kesana lagi… dan lihat perubahan yang ada. 🙂 Salam….

  24. oya….klo mau ke Jl. A.Yani turun di mana…? di terminal Mulyojati atau bgmna? posisi sy dari jogja naik bis malam exctv…. tks tuk bantuannya….

  25. mas moko alumi Sanata Dharma ya…….
    tolong dong carikan tempat kos co/ce yg aman+nyaman tks…..

  26. angkot wates udh punah skrg,juga angkot 21c hilang tau pd kemana,bangkrut kalee,kalah ma motor.

  27. kalau di jaln 22 dpn brimob itu jalanya nambah parah dan juga di samping makam pahlawan kota metro

    1. thanx aziz atas update informasinya. ternyata tidak berubah. eh salah bukan brimob, KODIM bukan sih bro..

  28. Kami hadir di Kota Metro, Pelatihan Pembuatan Nata De Coco (hasil produksi dibeli) jadi tidak perlu kuatir pemasarannya, hubungi Yono, Mulyosari 16 Polos, Metro Barat, Kodya Metro, Lampung HP 08561504717. Kami juga menyediakan Nata De Coco dalam bentuk lembaran. Kunjungi bisnis kami yang lain di http://www.vinuto.co.cc semoga bermanfaat.

  29. Saya ada usaha di Kota Metro mempunyai prospek cerah untuk dikembangkan, pasar sudah ada, yang diperlukan adalah kerjasama saling menguntungkan antar semua pihak. Kota Metro bisa dijadikan salah satu sentra usaha ini. Pembuatan Nata De Coco sudah kami jalankan. Perkembangan usaha cukup bagus, silahkan kunjungi produksi kami di Mulyosari 16 Polos, Metro Barat. Kontak Suyono Hp 08561504717.

    1. wah kelamaan mas kalo 25 tahun lagi.. tunggu aku jadi walikotanya, he..he..10 thn udah bisa ngalahin bandung, amin…

  30. bagus juga tuliasan tentang metro ini, sebagai informasi yang menarik boleh lah saya mengutif tulisan ini.

  31. Adanya tempat rekreasi yang nyaman mungkin akan melengkapi keidahan kota metro………………………..

    1. Sayang sekali di metro “sedikit” nyaris gak ada. paling cuman di taman kota kalo malem banyak orang jualan jagung bakar. jam 20 udah sepi………… makanya orangnya pada punter2, pada beljar di rumah sih soalnya. wakakak…

Leave a reply to pupuksawit Cancel reply